Semua tulisan dari kantorbahasabengkulu

Penyusunan Kamus Dwibahasa Bengkulu Dialek Nasal-Indonesia Tahun 2024

Bahasa Bengkulu dialek Nasal adalah bahasa tutur yang dipakai oleh suku Nasal yang tinggal di Kecamatan Nasal dan Maje, Kabupaten Kaur. Secara umum, suku Nasal termasuk ke dalam bagian suku Melayu yang ada di Provinsi Bengkulu. Namun, bahasa ini memiliki keunikan dalam pelafalannya, seperti adanya perubahan bunyi konsonan [r] menjadi [kh] secara konsisten dalam setiap kata yang mempunyai huruf tersebut. Di samping itu, sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan oleh Tim Kamus Kantor Bahasa dan informasi dari masyarakat penutur bahwa “bahasa Nasal” saat ini mulai terpengaruh oleh bahasa suku pendatang, terutama para tunas muda yang tinggi tingkat mobilisasinya. Oleh karena itu, kita perlu melakukan penyelamatan aset budaya ini. Tentu, salah satunya melalu aktivitas pengembangan bahasa daerah, yaitu, penyusunan kamus dwibahasa.

Pada tahun lalu, kegiatan pengembangan “bahasa Nasal” ini juga telah dilakukan melalui pengambilan kosakata unik untuk diusulkan sebagai lema baru dalam KBBI. Namun, sejumlah kosakata yang telah dikumpulkan tersebut belum disusun menjadi sebuah kamus, baik dalam bentuk cetak maupun digital. Oleh sebab itu, pada tahun ini kegiatan pengayaan kosakta ini kembali dilanjutkan dan dikembangkan menjadi sebuah produk pelindungan bahasa daerah berupa tersusunnya kamus dwibahsa daerah-Indonesia.

Pengambilan data kosakata Nasal ini dilakukan di empat desa yang ada di Kabupaten Kaur, yaitu, Desa Tanjung Betuah dan Desa Gedung Menung di Kecamatan Nasal dan Desa Tanjung Baru dan Desa Tanjung Agung di Kecamatan Maje. Pengambilan data berlangsung selama empat hari, mulai tanggal 23—26 Januari 2024.

“Kami sangat senang dilibatkan dalam kegiatan pengambilan data tahun ini. Selama ini, kami hanya mendapat kabar saja kalau Kantor Bahasa intens melakukan pengayaan kosakata bahasa Nasal, tetapi tidak pernah mampir di desa kami. Oleh karena itu, hari ini kami sangat senang karena kami akhirnya dilibatkan.” kata Kepala Desa Tanjung Baru.

Sementara itu, Kepala Desa Tanjung Betuah mengatakan bahwa semua masyarakat Nasal yang diwakili oleh semua narasumbr yang berasal dari Desa Gedung Menung dan Tanjung Betuah akan terus mendukung kegiatan penyusunan kamus ini karena hasil kamus ini nanti sangat ditubutuhkan oleh anak-anak Nasal yang dari kecil sudah tidak terbiasa berkomunikasi dengan bahasa ibunya. “Kamus bahasa Nasal ini sangat penting bagi sebagai warga Nasal karena kami ingin bahasa nenek moyang kami ini akan terus ada sampai akhir zaman nanti.” Ysf.

 

Taklimat Media dan Diseminasi Program Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu Tahun 2023

Jalinan MediaSelasa, (12/22), Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, melaksanakan kegiatan Taklimat Media dan Diseminasi Program Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu Tahun 2023 pada hari Jumat, 22 Desember 2023 di Hotel Santika, Kota Bengkulu. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri, S.Sos., M.Kes. Dalam sambutannya Sekdaprov Bengkulu  menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan program Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu dalam bidang kebahasaan dan kesastraan di Provinsi Bengkulu. Beliau juga menyampaikan harapan untuk adanya sinergi dan kolaborasi pemerintah daerah melalui dinas terkait dalam program kebahasaan dan kesastraan di Provinsi Bengkulu tahun 2024 mendatang.

Kegiatan yang berlangsung selama satu hari ini dihadiri oleh 54 peserta dari berbagai instansi yang telah bermitra dengan Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu. Peserta yang hadir diantaranya dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bengkulu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bengkulu Tengah,  Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Bengkulu, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Provinsi Bengkulu-Lampung, BAN-S/M Provinsi Bengkulu, BAN PAUD dan PNF Provinsi Bengkulu, Komunitas Literasi dan Baca Kota Bengkulu, MGMP Bahasa Indonesa-SMA, MGMP Bahasa Indonesia-SMP, Forum Kepala Sekolah SD, Himpaudi Provinsi Bengkulu, UNIB, UINFAS, UMB, UNIHAZ, UNIVED, media daring dan cetak, serta berbagai instansi lain yang selalu bermitra dengan Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu dalam pelaksanaan program kebahasaan dan kesastraan di Provinsi Bengkulu.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu dengan tujuan untuk  menyosialisasikan capaian program kerja Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu Tahun 2023, menyosialisasikan layanan publik yang diselenggarakan oleh Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu, serta membangun sinergi dengan masyarakat, mitra, dan seluruh pemangku kepentingan terkait. Dengan demikian, diharapkan ke depannya seluruh elemen masyarakat dan berbagai lembaga terkait akan lebih bersinergi dalam upaya pelaksanaan tiga program prioritas Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Penguatan Literasi Kebahasaaan dan Kesastraan, Pelindungan Bahasa dan Sastra Daerah, serta Internasionalisasi Bahasa Indonesia. Untuk melakasanakan program prioritas tersebut Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu memiliki semboyan Trigatra Bangun Bahasa yaitu “Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing” .

Capaian Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu Tahun 2023

  1. Capaian KKLP Pelindungan dan Pemodernan Bahasa dan Sastra:

KKLP Pelindungan dan Pemodernan Bahasa dan Sastra berperan dalam menyelenggarakan fungsi pelindungan bahasa dan sastra serta pengembangan sastra melalui program Revitalisasi Bahasa Daerah Bengkulu, yaitu Bahasa Rejang, Bahasa Enggano, dan Bahasa Bengkulu dialek Serawai. Puncak dari kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah Tahun 2023 adalah Festival Tunas Bahasa Ibu yang telah diselenggarakan dan diikuti oleh 300 Tunas Bahasa Ibu Provinsi Bengkulu.

  1. KKLP Perkamusan dan Peristilahan tahun 2023 telah melakukan pendokumentasian bahasa daerah Rejang dan Bengkulu dialek Nasal. Bentuk kegiatan berupa pemerkayaan kosakata, yaitu penyusunan Kamus Dwibahasa Rejang-Indonesia dan pengusulan penambahan lema KBBI dari bahasa daerah yang ada di Provinsi Bengkulu.

  1. KKLP Pembinaan dan Bahasa Hukum pada tahun 2023 telah melaksanakan pembinaan melalui program berikut.
  • Pembinaan 45 Lembaga dalam Pengutamaan Bahasa Negara di Ruang Publik dan dalam Dokumen Lembaga
  • Peningkatan Kemahiran Berbahasa Indonesia.
  • Festival Digital Musikalisasi Puisi bagi Siswa SMA/SMK/MA se-Provinsi Bengkulu.
  • Pemilihan Duta Bahasa Provinsi Bengkulu Tahun 2023.
  1. KKLP Literasi Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu berhasil menciptakan 400 generasi muda terbina literasi melalui berbagai kegiatan, seperti, Bengkel Penulisan Esai bagi Generasi Muda di Kota Bengkulu, Bimtek Cerdas Mengulas Buku bagi Guru dan Siswa SD di Kota Bengkulu, Bimbingan Teknis Cerdas Berliterasi Digital bagi Siswa SMA/SMK/MA di Kota Bengkulu, tiga kegiatan Krida Duta Bahasa tentang Niaga Bahasa, Penulisan Cerpen Berbahasa Daerah, dan Sosialisasi BIPA, serta Konten Kebahasaan dan Kesastraan Duta Bahasa Provinsi Bengkulu.
  2. KKLP Penerjemahan Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu berhasil menerbitkan 20 Buku Cerita Anak Berbahasa Daerah Bengkulu-Indonesia sebagai produk penerjemahan Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu dari target 17 Buku.
  3. KKLP BIPA berhasil memfasilitasi 27 pemelajar BIPA dengan 7 lembaga dari target 25 pemelajar yang terfasilitasi dan 5 lembaga.
  4. KKLP UKBI Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu pada tahun 2023 berhasil melakukan pengujian kepada 3.383 peuji pada Januari—November 2023 dari target 721 peuji. Selain itu, capaian PNBP UKBI Provinsi Bengkulu menyentuh angka Rp39.885.000,00 dari target 26.103.061,00.

Lokakarya Penerjemahan Bahasa Daerah Fasilitasi UNESCO untuk Meningkatkan Literasi Anak

Jakarta, 7 Desember 2023 – Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Menggelar “Lokakarya Penerjemahan Bahasa Daerah dalam Rangka Fasilitasi UNESCO”. Acara ini berlangsung di Jakarta, mulai tanggal 4-8 Desember 2023 guna meningkatkan keterampilan penerjemah, khususnya dalam menerjemahkan buku cerita anak, dengan tujuan utama meningkatkan ketersediaan buku cerita anak dalam bahasa daerah.

“Dengan melibatkan 46 penerjemah, lokakarya ini dirancang untuk memberikan pelatihan intensif agar mereka dapat lebih mahir dan terampil dalam menerjemahkan buku cerita yang mengakomodasi kebutuhan literasi anak-anak,” ucap Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, E. Aminudin Aziz, Jakarta (6/12).

Salah satu fokus penting lokakarya adalah meningkatkan ketersediaan buku cerita anak dalam bahasa daerah. Melalui kolaborasi dengan 46 penerjemah, diharapkan dapat menghasilkan terjemahan 260 buku ke dalam 28 bahasa daerah berbeda. “Ini bertujuan untuk memperluas akses anak-anak terhadap literatur yang menggunakan bahasa ibu mereka, sehingga mendukung pengembangan literasi anak-anak dalam bahasa daerah,” jelas Aminudin.

Tidak hanya itu, lokakarya ini juga memiliki tujuan mendorong gerakan literasi anak-anak dalam bahasa daerah. Dengan memberikan dukungan aktif terhadap literasi dalam konteks lokal, acara ini dapat memperkaya pengalaman membaca anak-anak dan memperkuat koneksi mereka dengan budaya dan bahasa asli mereka.

Kegiatan Lokakarya Penerjemahan Bahasa Daerah merupakan hasil kerja sama yang erat antara Badan Bahasa dan UNESCO. Kolaborasi ini menegaskan komitmen bersama dalam upaya meningkatkan literasi bahasa ibu di tingkat global. Keberhasilan lokakarya ini diharapkan akan memberikan kontribusi positif terhadap perwujudan visi bersama untuk meningkatkan kualitas literasi anak-anak melalui penerjemahan buku cerita dalam bahasa daerah.

“Kami memuji Indonesia atas pendekatan proaktifnya dalam mencari dan berinvestasi dalam proyek-proyek yang memperjuangkan keanekaragaman bahasa dan pendidikan yang berkualitas, yang menunjukkan komitmen yang patut dipuji untuk memelihara warisan linguistiknya,” ucap Samuel Grimonprez, mewakili UNESCO Headquarter Paris.

Acara ini turut mendukung Program Merdeka Belajar, sebuah inisiatif yang menekankan pentingnya pendidikan inklusif yang dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat. Dengan memadukan kegiatan penerjemahan buku cerita anak, lokakarya ini menjadi langkah nyata dalam mendukung visi Program Merdeka Belajar: Revitalisasi Bahasa Daerah.

“Saya ingin menekankan bahwa Indonesia adalah salah satu negara pertama yang langsung menghubungi kami untuk menjadi bagian dari inisiatif ini. Oleh karena itu, kami ingin memberikan pujian atas kesediaan Indonesia untuk mencari proyek seperti ini dan berinvestasi dalam melestarikan keragaman bahasanya, serta berinvestasi dalam konten pendidikan berkualitas tanpa memandang latar belakang linguistik,” tutup Samuel.

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu Mempersiapkan Cerpenis Cilik melalui Kemah Cerpen Tunas Bahasa Ibu

Bengkulu, 27 November 2023–Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu melaksanakan kegiatan Kemah Penulisan Cerita Pendek (Cerpen) Berbahasa Daerah Tunas Bahasa Ibu Provinsi Bengkulu Tahun 2023 di Hotel X-Tra, Kota Bengkulu.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, Bapak Saidirman, S.E., M.Si..

“Peluang seperti ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh tunas bahasa ibu karena kesempatan seperti ini tidak banyak,” ungkapnya.

Bapak Saidirman juga menyampaikan bahwa beliau sangat mendukung kegiatan kemah cerpen ini karena mengasah kreativitas generasi muda dalam menulis khususnya cerita pendek berbahasa daerah. Ibu Dwi Laily Sukmawati, S.Pd., M.Hum., selaku Kepala Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu juga memberikan kata sambutan dalam kegiatan ini.

“Selain untuk berkreativitas, kemah cerpen ini juga bertujuan sebagai ajang bagi cerpenis cilik Provinsi Bengkulu untuk saling bertemu secara langsung dan mengenalkan adat budaya khususnya bahasa daerah masing-masing kepada sesama cerpenis cilik,” ungkap Ibu Laily.

Kegiatan Kemah Penulisan Cerita Pendek (Cerpen) Berbahasa Daerah Tunas Bahasa Ibu Provinsi Bengkulu Tahun 2023 ini diikuti oleh siswa SMP se-Provinsi Bengkulu yang sebelumnya telah mendapatkan materi dan mengikuti Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) untuk mata lomba Menulis Cerita Pendek Berbahasa Daerah.

Kegiatan ini diisi oleh 4 orang narasumber, yaitu  Ibu Dwi Laily Sukmawati, S.Pd., M. Hum., dengan materi Kebijakan Bahasa, Ibu Maya Pransiska, M.Pd., dengan materi Menentukan Topik atau Tema dalam Cerita Pendek, Bapak Dahnan Kenedi, M.Pd., dengan materi Unsur-Unsur Pembangun Cerita Pendek, Bapak Firmansyah, S.Pd., dengan materi Menelaah dan Mengembangkan Teks Cerita Pendek Berdasarkan Struktur dan Kaidah, dan materi Praktik Menulis Cerita Pendek dengan Memperhatikan Unsur-Unsur Instrinsik dan Ekstrinsik yang didampingi langsung oleh Ibu Maya, Bapak Dahnan, dan Bapak Firmansyah.

Kegiatan Kemah Penulisan Cerita Pendek (Cerpen) Berbahasa Daerah Tunas  Bahasa Ibu Provinsi Bengkulu Tahun 2023 merupakan rangkaian program Revitalisasi Bahasa Daerah di Provinsi Bengkulu Tahun 2023.

Peluncuran Produk Penerjemahan Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu Tahun 2023: Buku Cerita Anak Berbahasa Daerah Bengkulu-Indonesia

Jalinan Media—Senin (27/11) Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu melalui Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Penerjemahan melaksanakan Peluncuran Produk Penerjemahan Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu Tahun 2023: Buku Cerita Anak Berbahasa Daerah Bengkulu-Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Hotel Santika, Bengkulu dan diikuti oleh 80 peserta dari lembaga pemerintahan, lembaga Pendidikan, perguruan tinggi, lembaga penyiaran, penulis, dan pegiat literasi di Provinsi Bengkulu.

Sebanyak 20 buku Cerita Anak Berbahasa Daerah Bengkulu-Indonesia diluncurkan oleh Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu pada kegiatan ini. Pada tahun ini, KKLP Penerjemahan menetapkan bahwa tema buku yang akan diterjemahkan adalah pemajuan budaya lokal dan bersubstansi STEAM sebagai bahan pendukung diplomasi bahasa Indonesia.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Asisten bagian Administrasi Umum Sekretariat Daerah Provinsi Bengkulu, Bapak Nandar Munadi. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi dan ungkapan terima kasih kepada Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu yang telah konsisten mendorong upaya peningkatan literasi sekaligus upaya pelestarian bahasa daerah Bengkulu. Ucapan selamat dan apresiasi juga disampaikan bagi penulis dan penerjemah Cerita Anak Berbahasa Daerah-Bengkulu Indonesia ini. Selanjutnya, beliau menyampaikan bahwa dengan terbitnya buku penerjemahan ini tentu akan mengangkat kembali bahasa dan budaya lokal Bengkulu. Ini tentunya akan menambah minat baca, terutama bagi anak-anak di Provinsi Bengkulu, karena daya tarik bahasa daerah dalam kalangan anak kecil tentu akan mudah dipahami.

Turut hadir juga Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan kabupaten/kota se-Provinsi Bengkulu, Kepala BGP Provinsi Bengkulu, dan Kepala Perpustakaan dari universitas se-Kota Bengkulu.

Kepala Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu, Dwi Laily Sukmawati, S.Pd., M.Hum., menyatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai sarana sosialisasi atas produk penerjemahan yang dihasilkan oleh Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu kepada Masyarakat Provinsi Bengkulu. Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa salah satu tujuan penerbitan produk cerita anak ini adalah untuk mengampanyekan kegiatan literasi serta sebagai wujud nyata konsistensi Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu dalam penyediaan bahan bacaan literasi di Provinsi Bengkulu serta sebagai upaya pelestarian bahasa daerah melalui produk penerjemahan berbahasa daerah ini.

Dalam kegiatan ini juga diserahkan piagam penghargaan dari Kepala Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu kepada 20 penulis dan penerjemah Cerita Anak Berbahasa Daerah Bengkulu-Indonesia Tahun 2023.

Ketua Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Penerjemahan Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu, Hellen Astria, M.Pd., menyampaikan bahwa tahun depan akan diterbitkan 60 produk penerjemahan. Oleh karena itu, melalui kegiatan ini pula ia mengimbau para penulis di Provinsi Bengkulu untuk menyiapkan naskah dan mulai menulis dari sekarang. Ia menyampaikan bahwa menulis cerita berbahasa daerah merupakan bentuk nyata kecintaan kita sebagai masyarakat Bengkulu untuk menjaga dan melestarikan bahasa daerah agar dapat dinikmati oleh generasi Bengkulu masa depan.