Arsip Kategori: Badan Bahasa

Gebyar Puncak Program Revitalisasi Bahasa Daerah, Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu Melaksanakan Festival Tunas Bahasa Ibu

Jalinan Media KBPB_Senin, (6/11) bertempat di Asrama Haji Bengkulu, Pekan Sabtu, Kec. Selebar, Kota Bengkulu, Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu melaksanakan kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu tingkat Provinsi Bengkulu Tahun 2023. Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Provinsi Bengkulu Tahun 2023 ini merupakan rangkaian puncak dari Program Revitalisasi Bahasa Daerah di Provinsi Bengkulu, setelah sebelumnya diadakan Audiensi dan koordinasi ke pemerintah daerah seluruh kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu, Rapat Koordinasi, Penyusunan Modul Pembelajaran Berbahasa Daerah, Pelatihan Guru Master, Pengimbasan dan monitoring, dan Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Kabupaten/Kota.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Sekretariat Daerah Provinsi Bengkulu, Bapak Murlin Hanizar.. Turut hadir juga dalam kegiatan ini, Hj. Dewi Coryati, M.Si., Anggota Komisi X DPR RI, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, Saidirman, S.E., M.Si., Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Dr. Muh. Abdul Khak, M.Hum., dan Kepala Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu, Dwi Laily Sukmawati, S.Pd., M.Hum.. Kegiatan ini juga dihadiri oleh seluruh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten/kota se-Provinsi Bengkulu, Kepala UPT Kemdikbudristek di Provinsi Bengkulu, Camat Enggano, para akademisi, praktisi, lembaga penyiaran, komunitas bahasa dan sastra, serta seluruh mitra Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu.

Staf Ahli Gubernur Bengkulu, dalam sambutannya, menyampaikan ucapan terima kasih serta apresiasi khusus kepada Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu atas kesuksesannya dalam menyelenggarakan Program Revitalisasi Bahasa Daerah di Provinsi Bengkulu.

Dalam sambutannya, Hj. Dewi Coryati menyampaikan apresiasi kepada Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu yang telah mewadahi upaya revitalisasi bahasa daerah di Provinsi Bengkulu. Beliau menyampaikan kenyataan bahwa selama ini belum adanya usaha yang sungguh-sungguh terkait pelestarian bahasa daerah. Oleh karena itu, Komisi X DPR RI bersama Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, berkomitmen menjaga bahasa daerah melalui program Revitalisasi Bahasa Daerah. Beliau berharap FTBI ini menjadi pemantik bagi para pendidik dan tenaga pendidikan di Provinsi Bengkulu untuk terus mengupayakan kelestarian bahasa daerah.

Dalam sambutan Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbudristek, Bapak Dr. Muh. Abdul Khak, M.Hum., menyampaikan terima kasih kepada Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu dan Dinas Pendidikan kabupaten/kota yang telah mendukung penuh program RBD ini. Beliau juga berharap setelah FTBI ini upaya pelindungan dan pelestarian bahasa daerah tetap akan masif digaungkan dan dilaksanakan di Provinsi Bengkulu.

Kepala Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu menyampaikan bahwa kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah di Provinsi Bengkulu pada tahun 2023 ini mencakup tiga bahasa, yaitu bahasa Melayu Dialek Serawai, Bahasa Rejang, dan Bahasa Enggano. Kegiatan ini bertujuan sebagai  upaya pemeliharaan bahasa, sastra, dan aksara daerah Provinsi Bengkulu di bidang pendidikan. Kegiatan ini juga merupakan upaya Kantor Bahasa Bengkulu untuk menyukseskan Program Merdeka Belajar Episode ke-17: Revitalisasi Bahasa Daerah. Di luar kegiatan ini, beliau juga berharap dukungan dan upaya dari seluruh masyarakat Bengkulu untuk sama-sama menjaga dan melestarikan bahasa ibu di Provinsi Bengkulu. dalam kegiatan FTBI Provinsi ini juga akan diserahkan penghargaan kepada para maestro pelestari bahasa daerah dari setiap bahasa yang direvitalisasi pada tahun 2023.

Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Provinsi Bengkulu Tahun 2023 ini melombakan tujuh materi, yaitu menulis dan membaca Aksara Ulu, mendongeng, berpidato, menulis dan membaca puisi, menulis cerpen, komedi tunggal, dan tembang tradisi. Peserta lomba ini adalah Tunas Bahasa Ibu (siswa SD/MI dan SMP/MTs) yang merupakan pemenang dari Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Kabupaten/Kota yang telah dilaksanakan sebelumnya. Total peserta kegiatan ini adalah 300 Tunas Bahasa Ibu dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu.

Para Tunas Bahasa Ibu yang terbaik nantinya akan mewakili Provinsi Bengkulu untuk mempresentasikan keunikan dan kekayaan bahasa daerah Provinsi Bengkulu pada ajang Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional Tahun 2023. Oleh karena itu, penting untuk memupuk Tunas Bahasa Ibu dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan berbahasa daerah agar kelak dapat menagakar dalam pribadinya sebagai generasi bangsa Indonesia yang memiliki keluruhan adat dan budaya.

 

Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu Gelar Sidang Komisi Bahasa Daerah

Jalinan Media— Senin (11/9), Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu melalui Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional Perkamusan dan Peristilahan menggelar kegiatan Sidang Komisi Bahasa Daerah (SKBD). Kegiatan ini merupakan rangkaian terakhir dari proses pengusulan kosakata bahasa daerah menjadi warga KBBI. Kosakata yang diusulkan menjadi kosakata KBBI adalah bahasa Bengkulu dialek Nasal dan bahasa Rejang.

Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Hotel Santika, Kota Bengkulu. Peserta dalam kegiatan ini adalah tim redaksi KBBI dari Pusat Pelindungan Bahasa dan Sastra, Widyabasa Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu, BMA Provinsi Bengkulu, dan penutur jati bahasa daerah dari Nasal dan Rejang. Tujuan dari SKBD ini adalah untuk memeriksa dan memberi umpan balik atas hasil verifikasi kosakata hasil inventarisasi dalam lokakarya.

Azmi Ridwan Fauzi, Ketua KKLP Perkamusan dan Peristilahan Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu mengatakan bahwa keluaran dari kegiatan ini adalah daftar usulan kosakata yang akan dientri ke KBBI. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT). Diskusi ini dilakukan dengan membahas satu per satu kosakata secara detail. Pada tahap ini juga diperiksa kesesuaian kelas kata dengan definisi, konteks serta ketepatan lafal. Daftar hasil DKT ini nantinya akan diinput melalui Aplikasi Kompilasi Kamus. Kegiatan Sidang Komisi Bahasa Daerah ini akan brlangsung selama empat hari ampai dengan Kamis, 14 September 2023. Ia berharap dari kegiatan ini akan banyak kosakata yang lolos menjadi warga KBBI untuk memperkaya khazanah bahasa Indonesia. (SF)

Dari Duta Bahasa untuk Kemajuan Literasi Bangsa Indonesia

Penulis: Fachry Ganesha dan Windu Cahya Maharani

Di era sekarang, kemajuan suatu negara tidak lagi bergantung pada stabilnya persoalan ekonomi dan politik saja, tetapi juga pada tingginya tingkat literasi bangsanya. Halinilah yang sedang digaungkan oleh pemerintah kita. Di Indonesia, generasi muda memiliki peran penting dalam meningkatkan literasi. Mereka memiliki potensi besar untuk membentuk masa depan bangsa melalui kontribusi dalam pengembangan kebudayaan dan identitas nasional. Secara tidak langsung, peran generasi muda dalam memajukan literasi harus menjadi prioritas. Peran mereka dalam memajukan literasi adalah kunci dalam membangun fondasi intelektual dan budaya bangsa yang kuat, yang akan berdampak positif pada kemajuan dan keberlanjutan masa depan bangsa. Hal ini pulalah yang seharusnya menjadi alasan bagi para generasi muda untuk terus akrab dengan budaya literasi, sehingga melahirkan pemimpin bangsa yang literat.

Generasi muda perlu menyadari bahwa membudayakan literasi merupakan hal penting bagi identitas bangsa Indonesia. Menurut Lilik Herawati (2017), budaya literasi sangat berperan penting dalam menciptakan masyarakat yang melek terhadap pengetahuan dan membentuk bangsa yang berkualitas. Sebagai penggerak masa depan, generasi muda bertanggung jawab untuk meningkatkan budaya literasi. Sebab, dengan membudayakan literasi ini diharapkan, kita bisa menciptakan masyarakat yang berpengetahuan untuk membentuk kekuatan bagi kemajuan bangsa. Kemudian, generasi muda juga pemegang kunci untuk mengakses pengetahuan, pemikiran kritis, dan pemahaman mendalam tentang sejarah dan nilai-nilai yang mengikat kita. Dengan kesadaran akan pentingnya budaya literasi ini, generasi muda harus menjadi agen perubahan di Indonesia untuk membangun fondasi yang kokoh bagi kehidupan masa depan yang cerah.

Saat ini, banyak masyarakat khususnya generasi muda beranggapan bahwa kewajiban untuk meningkatkan literasi guna memajukan bangsa hanyalah menjadi tanggung jawab dan tugas mutlak dari duta bahasa semata. Namun, perlu kita ketahui bahwasanya setiap generasi muda adalah duta bahasa. Dengan kata lain, generasi muda yang sudah memahami dan mencoba mengimplementasikan Trigatra Bangun Bahasa. Ini adalah konsep penting yang harus dimengerti oleh generasi muda. Konsep ini melibatkan tiga aspek utama dalam memahami bahasa, yaitu pemahaman, penggunaan, dan pengembangan bahasa. Dengan memahami dan menguasai ketiga aspek ini, generasi muda dapat menjadi duta bahasa yang aktif dalam mempromosikan dan membudayakan literasi di masyarakat. Dengan kapasitas dan kesempatan yang dimiliki, sudah seyogianya duta bahasa dapat berperan secara lebih konkret dan progresif di masyarakat melalui kegiatan krida bahasa.

Kata krida dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia merujuk pada tindakan atau perbuatan. Dalam konteks ini, krida bahasa mengacu pada langkah-langkah atau tindakan yang berkaitan dengan pengembangan, pelestarian, dan penguasaan bahasa. Saat ini, kita menghadapi berbagai tantangan dalam perkembangan bahasa di dunia, sehingga perlu kita atasi. Salah satunya adalah ancaman terhadap perkembangan bahasa Indonesia, yang harus bersaing dengan sejumlah bahasa besar di dunia. Kemudian, berbenturan dengan sikap bahasa penutur bahasa Indonesia yang cenderung menurun dari waktu ke waktu. Selain itu, kita juga menghadapi situasi berkurangnya penutur bahasa daerah di sejumlah suku bangsa di Indonesia. Jika situasi ini terus berlanjut tanpa tindakan yang tepat, hal ini dapat mengakibatkan hilangnya warisan budaya bangsa kita.

Oleh karena itu, sudah menjadi tugas bagi generasi muda khususnya duta bahasa untuk mengambil peran penting dalam mengatasi semua tantangan dan situasi ini. Kita harus menyusun strategi yang efektif untuk meningkatkan literasi dengan cara lebih kreatif dan inovatif. Dalam hal ini, kreativitas dan semangat berbagi konsep berfikir kritis menjadi kunci utama. Dengan bersama-sama, kita mampu membangun budaya yang baru, terutama dalam konteks literasi di era industri 4.0 (Bayan, Zhanta. 2015). Dengan demikian, generasi muda akan menjadi tulang punggung dalam menjaga kelestarian bahasa dan sastra serta memastikan bahwa bangsa kita akan menjadi bangsa yang literat di masa depan.

Oleh sebab itu, Duta Bahasa Provinsi Bengkulu Tahun 2023 menginisiasi sebuah krida bahasa dengan pendekatan budaya yang edukatif, lalu diintegrasikan dengan kebutuhan di media sosial berupa pembuatan komik Cerito Anak Bengkulu. Komik, cerita bergambar ini dapat mengedukasi pembaca, karena memuat pengetahuan mengenai kebahasaan dan kebudayaan suatu daerah yang ada di Provinsi Bengkulu. Komik ini diberi  pengantar dengan bahasa Indonesia agar terwujud prinsip pengutamaan Bahasa Indonesia. Sedangkan, isi dan dialog dalam komik ditulis dalam bahasa daerah. Adapun komik yang sudah kami terbitkan tahun ini adalah komik berbahasa Bengkulu dialek Serawai, komik bahasa Rejang, dan komik bahasa Enggano.

Komik ini juga disajikan dengan material visual secara digital yang diintegrasikan dengan media sosial, seperti Laman, Instagram, dan Tiktok sebagai inovatif dan jawaban atas tantangan perkembangan zaman yang didominasi oleh literasi digital. Kemudian, sebagai jalan peningkatan minat literasi anak, serta merevitalisasi bahasa daerah yang misi akhirnya bermuara pada pernyataan, aktualisasi peran generasi muda dalam mebudayakan literasi untuk kemajuan bangsa Indonesia. Dengan bangga, kami persebahkan Komik Cerito Anak Bengkulu sebagai program unggulan Duta Bahasa Provinsi Bengkulu Tahun 2023.

Di masa mendatang, sangat memungkinkan untuk terus menerbitkan komik Cerito Anak Bengkulu ini, karena merupakan upaya (1) eksplorasi tokoh dan latar yang bersejarah di Provinsi Bengkulu, (2) penambahan kosakata bahasa daerah dan dialek yang harus dikenalkan, dan (3) pelibatan tokoh masyarakat dalam proses penyusunan cerita rakyat yang harus dilestarikan. Secara lebih luas dan kontekstual, komik Cerito Anak Bengkulu juga dapat disusun dan diterbitkan dengan mengusung budaya-budaya di berbagai daerah di Indonesia. Hal ini sejalan dengan misi pengayaan bahan literasi untuk anak yang memuat unsur kearifan lokal. Dengan demikian, sajian bahan bacaan dalam pesta literasi kebahasaan, tidak hanya bahan bahan bacaan yang berasal dari Provinsi Bengkulu, melainkan juga dari seluruh daerah di Indonesia. Menurut kami, inilah peran generasi muda yang optimal untuk kemajuan bangsa.

Kemudian, implementasi pengenalan komik Cerito Anak Bengkulu sebagai bentuk ujiketerbacaan, sejauh ini telah dilaksanakan di berbagai lokasi, yaitu SMPN 07 Kota Bengkulu, SMPN 11 Kota Bengkulu, MTs Nur Rahma Kota Bengkulu, MAN 2 Kota Bengkulu,  SMKN 03 Kota Bengkulu, dan beberapa sekolah lainnya yang sedang dalam konfirmasi penjadwalan. Tidak hanya dalam wujud cetak,  komik Cerito Anak Bengkulu  bisa diakses secara gratis melalui akun instagram @ceritoanakbengkulu,  laman https://ambobengkulu.wordpress.com/, dan disebarluaskan melalui media sosial pribadi milik Duta Bahasa Bengkulu Tahun 2023.  Dalam proses implementasinya, Komik Cerito Anak Bengkulu berhasil menarik minat pembaca. Kata mereka, belum ada bahan bacaan yang mereka temukan sebagus ini. Kemudian, di sisi lain, anak-anak juga sangat antusias menikmati komik Cerito Anak Bengkulu dan saling berdiskusi untuk menerjemahkan isi buku ke dalam bahasa daerah masing-masing. Sehingga secara tidak langsung, terjadi proses transformasi informasi dan pembelajaran bahasa daerah antara penutur jati dengan yang bukan penutur jati  bahasa daerah yang disajikan dalam komik Cerito Anak Bengkulu.  Sementara itu, generasi muda lebih menikmati komik Cerito Anak Bengkulu melalui gawai masing-masing sembari mengisi waktu luang.

Melalui Krida Bahasa komik Cerito Anak Bengkulu, Duta Bahasa Provinsi Bengkulu Tahun 2023 telah berperan dalam mendokumentasikan dan mempertahankan bahasa daerah, sehingga menjadi satu langkah yang lebih maju dalam mendukung kemajuan Indonesia melalui bahasa dan sastra. Selanjutnya, diharapkan Duta Bahasa dapat mengambil langkah dalam upaya internasionalisasi bahasa Indonesia. Terlepas dari cara konsumsinya, tujuan utama dari krida ini adalah memastikan bahwa isi dari komik Cerito Anak Bengkulu diserap dan dimaknai dengan baik, sehingga dapat membangkitkan minat literasi anak-anak dan merawat keberlanjutan bahasa daerah. Ini adalah salah satu cara untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai suguhan yang menarik yang akan dilirik dan diambil dengan antusias oleh semua orang.

Generasi muda memiliki peran yang sangat penting dalam memajukan literasi Indonesia untuk kemajuan negara ini. Mereka dapat mengambil langkah-langkah konkret, seperti memahami prinsip-prinsip yang terkandung dalam Trigatra Bangun Bahasa. Contoh positif yang diberikan oleh Duta Bahasa Provinsi Bengkulu Tahun 2023, semoga menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia lainnya untuk berperan aktif, berinovasi, dan berkreasi dalam mempromosikan literasi sebagai implementasi dan aktualisasi peran mereka dalam pengembangan literasi demi kemajuan bangsa. Dengan kesadaran akan tanggung jawab mereka sebagai pewaris budaya, generasi muda berpotensi menjadi agen perubahan yang membawa literasi Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi. Dengan demikian, mereka akan memegang kunci untuk membentuk masa depan bangsa yang lebih cerah dan berbudaya luhur.

Penobatan Duta Bahasa Provinsi Bengkulu Tahun 2023

Penobatan Duta Bahasa Provinsi Bengkulu Tahun 2023

Jalinan Media – Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu yang merupakan Unit Pelayanan Teknis (UPT) dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang memiliki kewenangan dalam penanganan kasus-kasus kebahasaan di seluruh wilayah Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu, hari ini, (15/5) telah melahirkan sepuluh pasang generasi muda yang akan mengemban tugas sebagai Duta Bahasa tahun 2023. Tadi malam, sepuluh pasang Duta Bahasa ini telah dilantik dan dikukuhkan oleh Pembina Duta Bahasa Provinsi Bengkulu yang mewakili Kepala Kantor Bahasa karena berhalangan hadir. Proses pelantikan dilaksanakan di sebuah hotel di Bengkulu, sekaligus sebagai akhir dari seluruh rangkaian seleksi yang telah dimulai sejak bulam Maret 2023 yang lalu.

Pembina Duta Bahasa, Ibu Resy Novalia, M.Pd., mengatakan bahwa kegiatan tadi malam merupakan salah bukti pengokohan fungsi kelembagaan bahwa Kantor Bahasa selalu konsen pada jargon Trigatra Bangun Bahasa, yaitu utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing.

“Kita tahu bahwa Trigatra Bangun Bahasa adalah jargon yang selalu kami gaungkan agar masyarakat paham dengan fungsi lembaga kami dan paham juga tentang pentingnya partisipasi mereka dalam pengutamaan bahasa Indonesia dan pelestarian bahasa daerah. Karena di dalam masyarakat itu ada komunitas anak muda yang mungkin lebih nyaman disasar oleh teman-teman sebayanya, maka dua puluh anak muda yang kami lantik dan nobatkan malam ini adalah mitra kami dalam bekerja, khususnya sebagai pendakwah jargon Trigatra Bangun Bahasa kepada anak muda.” ujar Resy.

Selain itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Sekretariat Daerah Provinsi Bengkulu, Drs. Khairil Anwar, M.Si., yang hadir dalam acara ini sebagai Pembuka Acara mengatakan bahwa pelibatan generasi muda dalam pengutamaan bahasa negara dan pelestaraian bahasa daerah sangat tepat. Menurut beliau, karena anak muda adalah kelompok masyarakat yang perlu bimbingan dan arahan dalam mengekspresikan sikap nasionalisme mereka.

“Saya senang melihat anak-anak muda yang sudah terarah dalam pemikirannya, seperti anak-anak Duta Bahasa ini. Saya mendapat informasi bahwa mereka bersal dari beberapa daerah dengan penguasaan bahasa daerah yang masih kental. Saya yakin, jika semua anak muda Bengkulu mempunyai kesadaran yang tinggi dalam pengutamaan bahasa Indonesia dan pelestarian bahasa daerah tentu tidak akan ada bahasa dengan kondisi terancam punah seperti bahasa Enggano. Untuk itu, mari generasi muda, kita kawal pelestaraian daerah, terutama bahasa Enggano agar tidak benar-benar punah.” tegas Khairil.

Kemudian, selain melantik dan menobatkan sepuluh pasang Duta Bahasa Bengkulu tahun 2023 sebagai pemuda pelpor Trigatra Bangun Bahasa di Provinsi Bengkulu, kegiatan ini juga merupakan tahap akhir penentuan satu pasang Duta Bahasa yang akan menjadi wakil Provinsi Bengkulu dalam ajang Pemilihan Duta Bahasa Nasional yang akan dilaksanakan pada bulan Oktober mendatang di Jakarta. Satu pasangan Duta Bahasa yang dimaksud tersebut adalah pasangan dengan nilai tertinggi putra dan putri, selama mengikuti proses seleksi.  Berikut kami sampaikan daftar nama Duta Bahasa Provinsi Bengkulu tahun 2023 yang dilantik tadi malam.

No Nama Asal Universitas Predikat
1 Fachri Ganesha Universitas Bengkulu Terbaik I Putra
2 Windu cahya maharani Universitas Bengkulu Terbaik I Putri
3 Ozi Muhammad Sholeh Universitas Bengkulu Terbaik II Putra
4 Tiodora Ayudia Novita Sipakkar Universitas Bengkulu Terbaik II Putri
5 Roberto Fernando Silaban Universitas Bengkulu Terbaik III Putra
6 Etik Kartika Safitri Dirgantara Flight Attandant School Terbaik III Putri
7 Rizki Putra Universitas Bengkulu Bakat Terbaik Putra
8 Murti Purwanti Universitas Bengkulu Bakat Terbaik Putri
9 Rahmat Wahyuddin UIN FAS Bengkulu Terfavorit Putra
10 Della Novita Frescillia STIKKes Tri Mandiri Sakti Terfavorit Putri
11 Reynaldy Alfarizi SIKKes Sapta Bhakti Duta bahasa
12 Julia Hartanti UIN FAS Bengkulu Duta bahasa
13 Alfiyero Ramadhan K STIKKes Bhakti Husada Duta bahasa
14 Septia Nurul Ilmi Potekkes Kemenkes Duta bahasa
15 Derbi Aditia Konero STIKKes Bhakti Husana Duta bahasa
16 Ummi Hidayati IAIN Curup Duta bahasa
17 Sendy Safrianto UIN FAS Bengkulu Duta bahasa
18 Rike Monika UNIVED Duta bahasa
19 Alvin Aska Saputra Universitas Bengkulu Duta bahasa
20 Vina Deviyani STIA Bengkulu Duta bahasa

 

“Semoga dua puluh Duta Bahasa yang telah dilantik dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan dengan penuh rasa tanggung jawab. Kemudian, satu pasang Duta Bahasa Terbaik I yang telah terpilih dapat mempersiapkan diri untuk mengikuti seleksi Duta Bahasa Nasional pada bulan Oktober mendatang.” ujar Yusuf, Ketua Tim Juri.  

Kemendikbudristek dan Komisi X DPR RI Berkolaborasi Sosialisasikan Tiga Program Prioritas Bahasa dan Sastra

Kemendikbudristek dan Komisi X DPR RI Berkolaborasi Sosialisasikan Tiga Program Prioritas Bahasa dan Sastra

Siaran Pers
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Nomor: 169/sipers/A6/IV/2023
Kemendikbudristek dan Komisi X DPR RI Berkolaborasi Sosialisasikan Tiga Program Prioritas Bahasa dan Sastra

Purwakarta, 3 April 2023— Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan kegiatan Diseminasi Program Prioritas Bidang Kebahasaan dan Kesastraan di Purwakarta, Jawa Barat, pada Sabtu (1/4/2023). Kegiatan ini bertujuan untuk menyosialisasikan tiga program prioritas dan menjaring masukan masyarakat tentang program kebahasaan sebagai bahan rekomendasi kebijakan.

Badan Bahasa sebagai unit utama di Kemendikbudristek yang mengawal pengembangan dan pembinaan bahasa, melakukan transformasi kebijakan dengan tiga fokus utama, yaitu 1) Literasi kebahasaan dan kesastraan, 2) Pelindungan Bahasa dan Sastra, dan 3) Internasionalisasi Bahasa Indonesia. Pada kesempatan ini hadir Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda sebagai wujud dukungan bagi Kemendikbudristek dalam mengimplementasikan program prioritas di bidang bahasa dan sastra.

Terkait dengan pelindungan bahasa dan sastra, Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Muh. Abdul Khak yang menyatakan bahwa isu bahasa daerah sudah menjadi isu internasional. “Kita semua harus menjaga eksistensi bahasa daerah ini,” tuturnya di Purwakarta pada Sabtu (1/4/2023).

Abdul Khak juga mengatakan, Indonesia beruntung memiliki bahasa Indonesia. Dengan demikian, di ruang publik masyarakat dapat menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dan semua orang sudah bisa memahaminya. “Ini tidak terjadi di semua negara,” ucapnya dengan semangat di hadapan 100 orang peserta yang terdiri atas unsur pemerintah daerah, dinas pendidikan, kepala sekolah, pengawas, guru, praktisi pendidikan, dosen, dan tokoh masyarakat.

Kegiatan Diseminasi Program Prioritas Bidang Kebahasaan dan Kesastraan tidak hanya diadakan di Purwakarta, melainkan juga di lima kota/kabupaten lainnya, yaitu Kota Jakarta Timur, Kota Medan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kota Sukabumi, dan Kota Tegal.

“Diharapkan dari kegiatan ini nantinya dapat memberi manfaat kepada semua ekosistem bahasa Indonesia, seperti masyarakat umum, pengambil kebijakan di bidang kebahasaan dan/atau kesastraan, para pendidik, sastrawan, penulis, penerjemah, akademisi, mahasiswa, siswa, masyarakat luas, praktisi media massa, dan pemelajar bahasa Indonesia,” ucap Abdul Khak.

Senada dengan sebelumnya, Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda dalam sambutan menyampaikan kekhawatiran terhadap eksistensi bahasa daerah di tengah generasi muda. “Generasi anak-anak kita relatif sudah tidak mengenal bahasa Ibu, sudah loncat ke bahasa Indonesia dan lanjut ke bahasa Inggris, jadi bahasa Ibu relatif tidak mereka dapatkan” ungkapnya.

“Mari kita menjaga bahasa Ibu!” demikian pesan Syaiful Huda utamanya kepada generasi muda.

Tiga Fokus Kebijakan Utama Badan Bahasa
Fokus kebijakan pertama ialah penguatan literasi kebahasaan dan kesastraan. Literasi kebahasaan dan kesastraan merupakan salah satu upaya Badan Bahasa untuk menciptakan ekosistem masyarakat Indonesia yang berbudaya literasi (terutama baca tulis). Hasil Asesmen Nasional (AN) 2021 menunjukkan bahwa Indonesia mengalami darurat literasi di mana satu dari dua peserta didik belum mencapai kompetensi minimum literasi.

Hasil AN 2021 konsisten dengan hasil PISA 20 tahun terakhir yang menunjukkan bahwa skor literasi membaca peserta didik di Indonesia masih rendah dan belum berubah secara signifikan di bawah rata-rata peserta didik di negara OECD. Kemudian Pada tahun 2022, Kemendikbudristek melalui kolaborasi Badan Bahasa; Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP); Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen PDM); serta Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) meluncurkan Program Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia sebanyak lebih dari 15 juta eksemplar buku yang diperuntukkan bagi 20 ribu PAUD dan

Terdapat tiga pilar penting dalam program literasi, yakni pemilihan dan penjenjangan, cetak dan distribusi, serta pelatihan dan pendampingan. Kemendikbudristek memilih buku berdasarkan kriteria buku bacaan bermutu, yaitu buku yang sesuai dengan minat dan kemampuan baca anak. Kemendikbudristek telah menyediakan dan mengirimkan 15.356.486 eksemplar (716 judul) buku bacaan bermutu ke 5.963 PAUD di daerah 3T dan 14.595 SD di daerah 3T dan daerah dengan nilai kompetensi literasi/numerasi yang masuk kategori merah.

“Hal yang tak kalah penting pelatihan dan pendampingan. Kunci keberhasilan penggunaan buku bacaan adalah pada kemampuan kepala sekolah, guru, dan pustakawan dalam mengelola buku bacaan dan memanfaatkan buku bacaan untuk peningkatan minat baca dan kemampuan literasi siswa,” ujar Abdul Khak memberi penegasan.

Fokus kebijakan kedua ialah pelindungan bahasa dan sastra daerah. Pelindungan bahasa dan sastra daerah merupakan upaya menjaga bahasa dan sastra daerah agar tidak punah. Berkaitan dengan hal itu, berbagai aktivitas telah dilaksanakan dalam rangka melindungi bahasa daerah, yaitu pemetaan bahasa, kajian daya hidup bahasa, konservasi, revitalisasi, dan registrasi.

Dari berbagai aktivitas pelindungan bahasa daerah, prioritas dalam Renstra periode ini diarahkan pada upaya menumbuhkan penutur muda melalui revitalisasi bahasa daerah. Revitalisasi merupakan langkah strategis dalam rangka menggelorakan kembali penggunaan bahasa daerah dalam berbagai ranah kehidupan sehari-hari melalui cara yang menyenangkan. Revitalisasi juga merupakan upaya menjamin hak masyarakat adat untuk melestarikan dan mempromosikan bahasa meraka serta mengarusutamakan keragaman bahasa ke dalam semua agenda pembangunan.

Fokus kebijakan ketiga berkaitan dengan internasionalisasi bahasa Indonesia. Internasionalisasi bahasa Indonesia merupakan upaya untuk meningkatkan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. “Internasionalisasi bahasa Indonesia melalui jalur diplomasi kebahasaan yang mencakup pemanfaatan ilmu, sumber daya, dan strategi kebahasaan untuk mengembangkan dan membina hubungan baik antarbangsa dan antarnegara,” pungkas Abdul Khak.

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id

#MerdekaBelajar