Kata sepintas tampaknya dapat didampingkan dengan verba yang berkaitan dengan indera penglihatan (memandang), verba kesadaran (merenung), dan verba komunikasi (berbicara), serta verba yang berkaitan dengan indera pendengaran, misalnya:
- “Mugkin saja hal itu terjadi,” pikirnya sepintas lalu.
- Ia terlibat dalam percakapan sepintas.
- Sepintas (lalu) saya pernah melihat tontonan sulap itu.
- Saya mendengar siaran berita sepintas (lalu).
Dalam bangun kalimat imperatif, kata sepintas tampak janggal digunakan jika didampingkan dengan verba kesadaran dan verba yang berkaitan dengan indera pendengaran. Perhatikan contoh berikut.
- *Dengarkan nyanyian itu sepintas!
- *Pikirkanlah masalah itu sepintas!
Kejanggalan itu timbul karena, secara semantis, kata sepintas itu bermakna ‘sepenggal’ atau ‘sepotong’. Oleh karena itu, kata sepintas sangat mungkin didampingkan dengan verba yang menyangkut indera penglihatann (bacalah, amatilah) dalam bangun kalimat imperatif misalnya:
- Bacalah halaman 17 itu sepintas!
- Amatilah lukisan itu sepintas!