Jalinan Media—Kamis, (26/5), Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, melaksanakan kegiatan Uji Keterbacaan Bahan Produk Penerjemahan Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu Tahun 2023: Cerita Anak Berbahasa Daerah Bengkulu-Indonesia pada hari Kamis, 26 Mei 2023 di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepahiang, Kepahiang. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepahiang, Ibu Suriani, S.Pd., didampingi oleh Koordinator KKLP Penerjemahan, Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu, Hellen Astria, M.Pd.. Dalam sambutannya Ibu Suriani, S.Pd. menyampaikan apresiasinya kepada Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu yang telah memilih Kabupaten Kepahiang sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Bengkulu yang akan mengikuti proses uji keterbacaan. Beliau berharap semoga tahun depan kegiatan yang sama akan dilaksanakan lagi dengan mengundang lebih banyak perwakilan siswa yang ada di Kabupaten kepahiang, mengingat ada banyak bahasa daerah yang dituturkan oleh masyarakat di Kabupaten Kepahiang, tidak hanya Rejang, tetapi juga bahasa Bengkulu dialek Serawai, dialek Kota Bengkulu, dll.
Pada kesempatan yang sama, Koordinator KKLP Penerjemahan, Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu, Hellen Astria, M.Pd. menyampaikan permohonan maaf sekaligus salam hormat dari Kepala Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu yang pada saat ini sedang mengikuti kegiatan di Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Bu Hellen juga menyampaikan bahwa dilaksanakannya kegiatan uji keterbacaan ini merupakan tahapan lanjutan dalam kegiatan Penerjemahan di Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu Tahun 2023. Setelah sebelumnya melaksanakan kegiatan lokakarya hasil penerjemahan naskah cerita anak berbahasa daerah Bengkulu-Indonesia, tahapan selanjutnya adalah melaksanakan kegiatan Uji Keterbacaan Naskah Cerita Anak Berbahasa Daerah Bengkulu-Indonesia kepada calon sasaran pembaca pada beberapa kabupaten yang mewakili bahasa daerah yang digunakan di dalam naskah cerita anak. Pada tahap pertama ini, kegiatan uji keterbacaan ini dilaksanakan di Kabupaten Kepahiang, menyasar pada sasaran pembaca yang merupakan penutur jati bahasa Rejang dan bahasa Bengkulu dialek Serawai. Adapun tujuh naskah cerita yang diuji-keterbacaan-kan di Kabupaten Kepahiang terdiri atas lima judul cerita anak berbahasa Rejang-Bengkulu dan dua judul cerita anak berbahasa Bengkulu dialek Serawai-Indonesia.
Kegiatan yang berlangsung selama satu hari ini dihadiri oleh 45 siswa sekolah dasar di Kabupaten Kepahiang, yang berasal dari tiga sekolah yang berbeda, yaitu SD Negeri 11 Kepahiang, SD Negeri 17 Kepahiang, dan SD Negeri 18 Kepahiang. Pemilihan peserta pada kegiatan ini dilakukan berdasarkan persyaratan bahasa daerah yang dikuasai oleh para peserta sesuai dengan bahasa yang digunakan dalam naskah cerita anak yang akan diujikan. Dipandu oleh tim panitia dari Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu, Kak Jimmy Hendarta, S.S. dan Kak Riqqah Dhiya Ramadhanty, M.A., kegiatan uji keterbacaan ini berjalan dengan lancar dan seru. Semangat anak-anak saat membaca naskah cerita diikuti dengan jiwa kompetitif mereka untuk selesai lebih dulu dibanding teman-temannya membuat suasana menjadi riuh. Setelah membaca naskah yang diberikan secara berulang-ulang, para peserta pun diminta untuk mengisi lembar kuesioner tentang tingkat keterbacaan, tingkat keberterimaan, dan tingkat keakuratan naskah yang diujikan, yang terdiri atas 15 pertanyaan. Proses pengisian kuesioner ini dipandu oleh Koordinator KKLP Penerjemahan, diselingi pengambilan video respons dari para peserta terhadap pertanyaan yang ada di dalam lembar kuesioner. Di akhir kegiatan, para peserta pun dipandu untuk mengisi lembar evaluasi terhadap kegiatan uji keterbacaan ini. (HA)