Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa mengadakan Sosialisasi Program Pembinaan Literasi Generasi Muda di Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu
Jalinan Media– Jumat, 16 Juni 2023, Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Badan Penegmbangan dan Pembinaan Bahasa mengadakan kegiatan Sosialisasi Program Pembinaan Literasi Generasi Muda di Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu. Kegiatan ini merupakan salah satu dari tiga program prioritas Badan Bahasa, selain revitalisasi bahasa dan sastra daerah, serta internasionalisasi bahasa Indonesia.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Anggota Komisi X DPR RI, drh. Hj. Dewi Coryati, M.Si. didampingi oleh Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Hafidz Muksin, S.Sos., M.Si. dan Kepala Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu, Dwi Laily Sukmawati, S.Pd., M.Hum.
Anggota Komisi X DPR RI Dewi Coryati menyampaikan, salah satu penilaian dari skor PISA yang sangat rendah adalah literasi, penilaian itu adalah kemampuan membaca dan mampu memahami apa yang ada di dalamnya. Dalam hal ini saya mengimbau kepada teman-teman semua agar dapat menularkan semangat gemar membaca sedari dini dan semoga ke depannya diharapkan kita punya pendidikan atau bimtek bagaimana membaca nyaring dan dimulai dari guru-guru PAUD agar kebiasaan tersebut dapat ditularkan ke generasi yang lebih muda.
“DPR RI khusunya komisi X sangat mengapresiasi program pembinaan literasi generasi muda, dengan terselenggaranya kegiatan ini menandakan bahwa kita sama-sama berkolaborasi menyukseskan program-program prioritas Badan Bahasa, yaitu Literasi Kebahasaan dan Kesastraan, Pelindungan Bahasa dan Sastra, dan Internasionalisasi Bahasa Indonesia. Selanjutnya, program prioritas tersebut diturunkan menjadi beberapa program unggulan salah satunya adalah Penyediaan bahan bacaan untuk jenjang PAUD dan SD untuk Gerakan Literasi Nasional,” terangnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Bapak Hafidz Muksin, M.Si., mengatakan bahwa hasil AN 2021 konsisten dengan hasil PISA 20 tahun terakhir yang menunjukkan bahwa skor literasi membaca peserta didik di Indonesia masih rendah dan belum berubah secara signifikan di bawah rata-rata peserta didik di negara OECD. Hasil Asesmen Nasional (AN) 2021 juga menunjukkan bahwa Indonesia mengalami darurat literasi: 1 dari 2 peserta didik belum mencapai kompetensi minimum literasi. Oleh karena itu, Gerakan Literasi Nasional (GLN) bertujuan membangun budaya literasi, menyiapkan generasi Emas Indonesia 2045, serta melestarikan kebudayaan dan jati diri bangsa Indonesia dalam mendukung Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
” Pada tahun 2022, Kemendikbudristek melalui kolaborasi Badan Bahasa, BSKAP, Ditjen PDM, dan Ditjen GTK meluncurkan Program Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia: 15 juta eksemplar buku untuk 20 ribu PAUD dan SD yang paling membutuhkan,” jelas Muksin.
Lebih lanjut Muksin mengatakan bahwa Badan Bahasa melakukan peningkatan mutu fasilitator pendampingan pemanfaatan buku literasi dan modul literasi numerasi tingkat pusat, regional, dan kabupaten
- Tingkat pusat: 29 orang (perwakilan unit utama kemendikbudristek, Inovasi, Litara, FTBM, Mutiara Rindang, Reading Bugs, YLAI)
- Tingkat regional: 239 orang (perwakilan tenaga teknis balai/kantor bahasa, dinas pendidikan kabupaten/kota, dan pegiat literasi)
- Tingkat kabupaten: 1.998 orang (perwakilan guru yang sekolahnya menerima buku hibah dari Badan Bahasa dan perwakilan pengawas sekolah).
Oleh karena itu, Badan Bahasa menjadikan Penguatan Literasi Kebahasaan dan Kesastraan sebagai salah satu program prioritas di Badan Bahasa.
Ditambahkan oleh Kepala KBP Bengkulu Dwi Laily Sukmawati bahwa kegiatan ini diikuti oleh 100 orang peserta. “Peserta pada hari ini terdiri atas mahasiswa, pelajar, guru, wartawan, dan unsur masyarakat lainnya yang berada di Kabupaten Rejanglebong,” ujar Lely sapaan akrabnya, Jumat (16/6).
Dilanjutkan Lely, pada kegiatan ini turut diinformasikan terkait dengan peningkatan Literasi di Provinsi Bengkulu.
- Kantor bahasa telah berkolaborasi dengan Pihak Angkasa Pura untuk meningkatkan Gerakan Literasi Nasional melalui “Pojok Baca” di Ruang Tunggu Bandara Fatmawati
- Kantor bahasa telah berkolaborasi dengan Bank Indonesia dalam menyediakan bahan bacaan di perpustakaan BI dengan nama “Pojok Raflesia Kantor bahasa” yang rencana akan diluncurkan pada tanggal 12 Juli
- Dalam waktu dekat, Kantor bahasa akan berkolaborasi dengan Perpustakaan Provinsi Bengkulu dalam “Penyediaan Pojok baca di Lobi Perpustakaan” dan kegiatan Jambore Literasi pada tanggal 11—12 Juli.Tanggal 14—15 kami juga dilibatkan dalam lomba berpidato yang dilaksanakan oleh Perpustakaan Provinsi.
- Disusul juga dalam waktu dekat, Kantor bahasa akan berkolaborasi dengan Perpustakaan Kabupaten Bengkulu tengah dalam penyediaan pojok khusus terbitana kantor bahasa dan pelibatan juri dalam lomba berpidato dan bertutur bagi generasi muda
- Terkait pelindungan bahasa daerah: Kantor bahasa telah berkolaborasi dengan RRI dalam siaran berbahasa daerah “Kecek Kito”. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari dengan menggunakan bahasa daerah
- Kami juga menerbitkan 3 kamus bahasa daerah (Rejang, Enggano, dan Bengkulu Serawai) serta cerita rakyat berbahasa daerah, dan Buku cerita anak versi terjemahan (Daerah-Indonesia)
- Terakhir, kami memiliki majalah berbahasa Indonesia dan Daerah untuk memfasilitasi masyarakat khususnya generasi muda dalam menyalurkan bakat menulisnya. Majalahnya terbit dua kali setahun, dan para penulis akan mendapatkan majalah termasuk honor penulis.
“Terkait segala aktivitas kantor bahasa, silakan bapak/ibu bisa membuka laman dan media sosial kantor bahasa,” ungkap Lely.
“Kami berharap niat dan praktik baik ini dapat terus kami lakukan berkolaborasi dengan para pemangku dan masyarakat yan ada di Provinsi Bengkulu. Dan tentu saja kami terus mohon dukungan dari Ibu Dewi Coryati selaku Anggota DPR RI Komisi X,” demikian Lely.