Festival Revitalisasi Sastra Lisan Geritan, Sambei, dan Rejung bagi Tunas Muda Sastra di Kabupaten Rejang Lebong
Rejang Lebong, 23 Agustus 2022, Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu melaksanakan kegiatan Festival Revitalisasi Sastra Lisan Geritan, Sambei, dan Rejung bagi Tunas Muda Sastra di Kabupaten Rejang Lebong. Kegiatan ini merupakan tahapan ketiga atau rangkaian akhir dari kegiatan revitalisasi sastra Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Pelindungan dan Pemodernan Bahasa dan Sastra Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu yang telah didahului dengan kegiatan sebelumnya, yaitu koordinasi dan pelatihan tunas muda sastra.
Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Serba Guna, Kabupaten Rejang Lebong. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Bupati Kabupaten Rejang Lebong, Drs. Syamsul Effendi, M.M. Pembukaan kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu, Ibu Dwi Laily Sukmawati, S.Pd., M.Hum., anggota Forkopimda Kabupaten Rejang Lebong, Guru, Dosen, Komunitas, TBM, BMA, dan beberapa lapisan masyarakat lainnya di Kabupaten Rejang Lebong. Kegiatan ini ditutup secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong, Bapak Rezza Pakhlevi, S.H. Panitia kegiatan ini berjumlah enam orang dari Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu, Ferdiana Angraini, S.S., Riqqah Dyah Ramadhanty, S.Pd., Mariam Tomy, S.E., M.Ak., Amalia, Maili Budiarti, S.H., dan Jimmy Hendarta, S.S. Sedangkan untuk panitia daerah berjumlah tiga orang dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong, Primaya Lusiana, S.E., Rizal Fahlepi, S.Sos., dan Yanne Maryolin.
Kegiatan ini menampilkan para tunas muda sastra yang berjumlah 24 orang siswa SMP yang sebelumnya telah dilatih dalam kegiatan pelatihan. Dalam tampilannya para tunas muda sastra mementaskan sebuah teater yang berjudul Si Gutang Gutang. Si Gutang Gutang menceritakan mengenai seorang pemuda desa yang bernama Si Gutang Gutang yang pada awalnya diremehkan oleh masyarakat desa tetapi pada akhirnya terpilih menjadi punggawa kampung lewat sayembara memakan tebu dan karena sikap Si Gutang Gutang yang bijaksana. Setiap tunas muda sastra memiliki lakon masing-masing dalam pementasan teater ini. Teater ini terdiri dari beberapa babak dan di setiap babaklah sastra lisan Geritan, Sambei, dan Rejung dilantunkan atau dituturkan tanpa mengurangi makna maupun arti dari ketiga sastra lisan tersebut. (FD)
Comments are closed